Cetakan Kedua : Desember 2023
SAMBUTAN
KEPALA DINAS KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN SUKABUMI
Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sampurasun
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena pada kesempatan ini buku yang telah dinantikan oleh masyarakat Kabupaten Sukabumi dapat terwujud. Buku yang berjudul “Sejarah Surade: Sur Ra Hadian - Suradewi 5 Desember 1758” Cetakan Kedua hadir untuk melengkapi buku cetakan pertama sebagai bentuk perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya perkembangan sejarah dan budaya di Kabupaten Sukabumi.
Sejarah kehidupan di Kabupaten Sukabumi telah dimulai sejak ratusan tahun lalu, yaitu dimulai pada Masa Prasejarah. Hal itu dibuktikan dengan tinggalan arkeologis yang ditemukan di beberapa wilayah Kabupaten Sukabumi seperti di Cijulang, Panumbangan, Ciomas, Tenjolaya Girang, Pangguyangan dan Cengkuk. Kehidupan selanjutnya berkembang memasuki Masa Klasik, Islam, Kolonial dan Pasca Kolonial di Kabupaten Sukabumi dengan berbagai tinggalan budaya didalamnya. Panjangnya dinamika sejarah perkembangan kehidupan di Kabupaten Sukabumi telah membentuk corak tersendiri, terutama hal itu terbentuk akibat berkembangnya sejarah lokal yang tumbuh di tengah masyarakat.
Surade sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Sukabumi pada masa lalu memegang peranan penting dalam kontestasi sejarah perkembangan Kabupaten Sukabumi. Lokasinya yang strategis menjadi pendorong bagi masyarakat masa lalu untuk hidup di Surade. Buku berjudul “Sejarah Surade: Sur Ra Hadian - Suradewi 5 Desember 1758” Cetakan Kedua memberikan gambaran bagaimana perkembangan kehidupan sejarah di Kecamatan Surade melalui tinggalan budaya benda dan tak benda yang hadir ditengah masyarakat. Buku yang ditulis oleh masyarakat Surade dikemas secara apik dan menarik ini telah mampu menyajikan kehidupan masa lalu Surade melalui data tinggalan budaya, seperti manuskrip, cerita rakyat, teknologi tradisional, pengetahuan tradisional, ritus, seni, dan objek diduga cagar budaya yang perlu dipelajari dan diketahui oleh masyarakat.
Buku “Sejarah Surade: Sur Ra Hadian - Suradewi 5 Desember 1758” juga membahas mengenai penentuan hari jadi Kecamatan Surade melalui pendekatan sejarah. Penentuan hari jadi ini telah memantik rasa kebanggan daerah, karena melalui ditetapkannya hari jadi telah menggugah masyarakat sekarang untuk meneruskan heroisme masa lalu dalam membangun daerah. Nilai-nilai ini perlu dijaga dan dilestarikan secara bersama-sama dalam mendukung upaya pemajuan kebudayaan, terutama budaya lokal Kabupaten Sukabumi.
Buku “Sejarah Surade: Sur Ra Hadian - Suradewi 5 Desember 1758” telah menjadi pelengkap perkembangan sejarah lokal Kabupaten Sukabumi, sehingga buku ini penting untuk dipahami oleh masyarakat terutama generasi muda. Melalui buku ini masyarakat diajak untuk memahami dinamika sejarah Surade dan kebudayaan secara holistik melalui tinggalan budaya yang ditemukan, karena tinggalan tersebut memiliki nilai dan makna sejarah yang keberadaanya melekat, perlu dijaga dan dilestarikan secara bersama-sama.
Pemerintah telah memberikan jaminan hukum dengan mengatur upaya pelestarian dan pengelolaan tinggalan budaya agar keberadaanya dapat bermanfaat sebaik-baiknya bagi kesejahteraan melalui diterbitkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, dan Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah.
Akhir kata, saya sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Baladaka Surade yang telah menginisiasi penerbitan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat dan berguna bagi perkembangan pengetahuan sejarah dan memahami kebudayaan di Kabupaten Sukabumi.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh
