Prolog Penyusunan Buku Sejarah Surade dan Penetapan Hari Jadi Surade


1. Pendahuluan

Sebagai warga masyarakat yang peduli akan daerah kelahirannya, kami merasa terpanggil untuk ikut melestarikan benda-benda peninggalan sejarah yang berada di Surade. Kami sangat menyesalkan apabila benda-benda peninggalan bersejarah terabaikan dan dibiarkan begitu saja, apalagi jika generasi berikutnya di kemudian hari melupakan bahkan mungkin tidak akan mengenal lagi. Padahal benda-benda tersebut sangat berarti dan merupakan aset budaya daerah serta memiliki nilai sejarah.

Dengan semangat kebersamaan dan motivasi yang kuat dari semua pihak, terutama para sesepuh masyarakat Surade dan sekitarnya yang mengharapkan terinventarisir-nya bukti-bukti Sejarah Surade, sehingga dapat memotivasi generasi muda untuk lebih mencintai budaya daerahnya sendiri.

Kami memang bukan ahli sejarah ataupun budayawan, kami hanyalah kelompok kecil para pemuda pemudi Surade yang merasa memiliki tanah kelahirannya. Dan kami teringat kata-kata sesepuh terdahulu bahwa :
Surade baheula kumaha?
Surade Ayeuna keur kumaha?
Surade Kahareup rek kumaha?
Mun teu ayeuna rek iraha?
Mun teu ku urang rek ku saha?

Inilah salah satu yang menginspirasi kami untuk berbuat kebaikan sesuai kemampuan kami untuk Surade. Selain itu yang menginspirasi bagi penulis (Dede Jamaludin) adalah bahasa di masyarakat Desa Jagamukti bahasa Jagamukti diartikan Jaga (nanti) Muktinya sehingga tidak akan terwujud muktinya desa tersebut.

Salah satu kegiatan yang kami lakukan demi Surade adalah penelusuran Sejarah Surade yang dilaksanakan sejak tahun 2005. Dengan bermodalkan semangat kebersamaan kami mencoba menelusurinya dan salah satu modal utama kami adalah pengalaman kasepuhan Ki Kamaludin. Beliau telah berkecimpung menelusuri dongeng-dongeng/cerita rakyat, pengumpulan naskah-naskah/piagam termasuk benda-benda purbakala lainnya yang berada di Surade sejak tahun 1967.

Dalam perjalanan penelusuran sejarah Surade, yaitu pada awal tahun 2007, kami menemukan salah satu tempat yang ada kaitannya dengan sejarah Surade yaitu Curug Luhur Cigangsa dan Batu Suhunan (batu Masigit). Tempat tersebut mempunyai nilai sejarah dan memiliki keindahan yang luar biasa. Namun sayang tempat tersebut belum terpelihara apalagi di kelola, masih terbengkalai begitu saja.

Seiring dengan pengumpulan data sejarah, kami juga mencoba membuka Curug Cigangsa agar nantinya bisa dijadikan tempat wisata. Kami dari baladaka membuka dan membersihkan jalur menuju ke Curug dan Alhamdulillah kegiatan kami direspon oleh masyarakat setempat dan rumah ibu Yuyum (Kp. Batu Suhunan) dijadikan tempat berkumpul anak-anak baladaka.

Kami dari baladaka hanya membuka (ngabaladah) Curug Cigangsa dan dikonsultasikan dengan Dinas Pariwisata, untuk ditindak lanjuti. Dan pengelolaan selanjutnya kami serahkan kepada pemuda setempat agar masyarakat yang dekat dengan Curug Cigangsa bisa meningkatkan perekonomiannya. Dan berharap kedepannya tempat wisata yang mempunyai nilai sejarah ini dapat berkembang dengan baik dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya yang masyarakat yang berada di sekitar Curug Cigangsa dan umumnya masyarakat Surade dan sekitarnya.

Dari hasil penelusuran sejarah surade tersebut, Alhamdulillah disambut baik oleh Bpk. Hendra Permana, S.Sos, MM, selaku anggota DPRD Kabupaten Sukabumi yang selalu memperhatikan terhadap aspirasi masyarakat dan diakses pula oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi terutama oleh bidang Bina Kebudayaan (Kasubdin Kebudayaan, Ibu Nung Nurhayati, M.Pd).

Dalam kegiatan penelusuran dan penyusunan Buku Sejarah Surade, kami diperkuat dan secara resmi dengan keluarnya Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi Nomor : 433/1024/ Dikbud tertanggal 20 Juni 2008 yang ditandatangani langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi yaitu Drs. H. Zainal Mutaqin, M.Si.

Selain itu dalam penelusuran dan penyusunann Buku Sejarah Surade kami di bimbing langsung oleh Ki Kamaludin, Ki Anis Djatisunda (budayawan Jawa Barat), Ki Djuanda dan selalu di suport oleh Bp. Soleh Iskandar (Kepala UPTD P & K Kec. Surade) dan Bp. Camat Surade, Drs. Suherwanto.


2. Seminar Penyusunan Buku Sejarah Surade

Minggu, 22 Juni 2008

Dalam menghimpun informasi dan benda-benda peninggalan sejarah sebagai penunjang kegiatan penyusunan buku sejarah surade dan untuk mendapatkan legimitasi dari masyarakat Surade maka diadakan seminar tentang Penulisan Buku Sejarah Surade. Yang diselenggarakan pada Hari Minggu, 22 Juni 2008, dengan menghadirkan tokoh masyarakat, para penutur cerita dan para penyimpan benda peninggalan sejarah.

Adapun narasumber dalam Seminar Penulisan Buku Sejarah Surade :

  1. Kamaludin. Beliau merupakan masyarakat Surade sebagai petualang dalam penelusuran Sejarah Surade dan sekitarnya sejak tahun 1967.
  2. Anis Djatisunda. Beliau merupakan tokoh Budayawan Jawa Barat
  3. Drs. Djuanda. Beliau merupakan asli masyarakat Jampangkulon, sebagai tokoh seni dan budaya Kabupaten Sukabumi

Seminar tersebut merupakan hasil kerjasama kami dari Baladaka (Balad Pemuda Kreatif) Surade dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kabid Bina Kebudayaan) Kabupaten Sukabumi.

Pelaksanaan Kegiatan Seminar dilaksanakan di Desa Kadaleman Kecamatan Surade. Kami sengaja mengambil tempat di Desa Kadaleman karena Situs sejarah yang kami gali mayoritas berada di Desa Kadaleman, dengan harapan bahwa para peserta dapat mengetahui situs sejarah yang berada di Surade. Dan situs tersebut merupakan asset wisata budaya yang perlu dikembangkan, salah satunya yaitu Curug Luhur Cigangsa dan Batu Susuhunan atau Batu Masigit. Selain itu di Desa Kadaleman terdapat makam Eyang Santri Cigangsa, beliau tokoh pendiri Surade, yang keturunannya tersebar di wilayah Kecamatan Surade dan sekitarnya.

Antusias masyarakat Surade ternyata sangat besar sekali, hal ini dapat dilihat dari peserta yang menghadiri seminar tersebut kurang lebih sebanyak 147 orang, diantaranya :

a. Panitia Seminar Penulisan Buku Sejarah Surade, sebagaimana dalam Surat Keputusan:
Data Lengkap Panitia Seminar Penulisan Buku Sejarah Surade
b. Peninjau Seminar Penulisan Buku Sejarah Surade:
c. Penyimpan Benda Sejarah, Penutur Cerita, Tokmas
d. Masyarakat Umum

Terdiri dari masyarakat yang mayoritas dari kalangan guru sebanyak 91 orang yang mayoritas dari kalangan guru.

SEMINAR PENULISAN BUKU SEJARAH SURADE

Kadaleman, Minggu, 22 Juni 2008
Penandatanganan Berita Acara Penulisan Buku Sejarah Surade oleh Kabid Bina Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sukabumi, Nung Nurhayati, M.Pd

Dalam seminar tersebut, ada satu hal yang sangat menarik bagi kami yaitu sebuah pertanyaan dari peserta seminar yaitu Bpk. Poniran yang beralamat di Kp. Simpangdago Rt. 07/01 Desa/Kecamatan Cibitung, beliau menanyakan :

Kapan terjadinya Nama Surade?............

Sebuah pertanyaan yang sangat menarik bagi kami, narasumber dan para peserta seminar. Dan atas kesepakatan bersama waktu itu, kami dari baladaka di dorong untuk menelusuri hari jadi nama Surade.


3. Penetapan Hari Jadi Nama Surade

Penelusuran Hari Jadi Nama Surade sebenarnya di luar agenda baladaka dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan karena agenda utamanya kita saat itu adalah penyusunan Buku Sejarah Surade. Adapun uraian penelusuran dan Penetapan Hari Jadi Surade, telah diuraikan terpisah yaitu pada Bab 4. Penetapan Hari Jadi Surade


4. Memperingati Hari Jadi Surade

Setelah ditandatanganinya Berita Acara Penetapan Hari Jadi Nama Surade, pada tanggal 17 Agustus 2008 oleh Penggagas, Narasumber dan Muspika, maka muncul lagi satu keinginan dari masyarakat Surade yaitu memperingati hari Jadi Surade dengan menampilkan Fragment teater terjadinya Nama Surade.

Kegiatan ini juga sebetulnya diluar agenda baladaka, namun kami tetap berupaya untuk memberikan yang terbaik sekemampuan kami untuk Surade.

Disamping penyusunan buku Sejarah Surade, kami juga mencoba menyusun rencana acara memperingati hari Jadi Surade. Dalam rencana kegiatan peresmian hari Jadi Surade, pihak Kecamatan Surade dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Surade mengeluarkan Surade “Rekomendasi” untuk pelaksanaan peresmian hari Jadi Surade.

Seleksi pemeran karakter Fragment Teater Sunda Sura Rah Hadian, yang diambil dari anak-anak SMAN1 Surade dan MAN Surade di SDN Surade 2.

Photo kegiatan latihan Fragment teater paripurna Sunda Sura Rah Hadian – Surade dilaksanakan di SDN 2 Surade yang di bimbing oleh Ki Anis Djatisunda, Ki Kamaludin, dan Endar, S.P

Adapun susunan kepanitiaan dan pemeran karakter

Penanggungjawab : Kepala Dinas P & K Kab Sukabumi
Bapak Camat Surade
Pembina : Kepala UPTD P & K Kec Surade
Ketua PGRI Kecamatan Surade
Pelaksana :
Ketua Umum : Dede Jamaludin
Ketua I (Bidang Acara) : Sari Nursanti, SE
Ketua II (Bidang Pendanaan) : Sulaemansyah, S.HI
Ketua III (Bidang Peralatan) : Edi S. Junaedi
Sekretaris Umum : Ujang Yusnandi
Sekretaris I : Purna Irawan, A.Ma
Bendahara : Enan Yunansih, S.Pd
Seksi Acara : Dian Heriyani, S.Pd
Ujang Saidudin, S.Pd.I
Seksi Peralatan : Komarudin
Saepullah
Seksi Umum : Hamid, S.Pd
Supardi
Seksi Konsumsi : Hartati, S.Pd
Seksi Dana : Lamdan P
Edie Joe
Seksi Humas : Dodi
Luki
Pemeran Karakter :
Juru Pantun : Bpk. Oon Supriatna
Rd. Mas Surabujangga : Moch. Lamdan Permansah
Rd. Mas Surawiangga : Teguh Prayoga, S.Pd
Rd. Mas Suranangga : Sulaemansyah, S.HI
Nyi Mas Suradewi : Nurseha
Nyi Mas Doeh Wulansari : Yuyum Sumyati
Nyi Mas Tejakaraton : Lesha
Mas Jonggosuro : Engkus Kusnadi, S.Pd
Mas Santanu : Ade Jajang, S.Pd
Ki Jebeng Bewok : Ki Jebeng Bewok
Balamayang/Sanggar Saer : 6 orang dari MAN dan SMAN 1 Srd
Balad/Anting Angin : 6 orang dari MAN dan SMAN 1 Srd
Umbul-umbul : 3 orang dari MAN Surade
Balad Musuh : 6 orang dari MAN dan SMAN 1 Srd
Staf Produksi :
Sutradara : Anis Djatisunda
(Budayawan Jabar)
Astradara 1 : Hendar Permana, S.Pd
Astradara 2 : Ki Kamaludin, S.Pd
Penata Rias, Busana dan
Penata Tari Pria dan Wanita
: Kokoy Rukoyah, S.Pd
Yuyu Yulianti
Denok Riawati
Penata Gending : Asep Permana
Sandi Pramudia
Penata Setting : Edi Junaedi
Eman Sulaemansyah
Penata Sound : Iwan R
Stage Crew : Sari Nursanti
Dubber Pria I : Kosim Madi, S.Pd
Dubber Pria II : Asep Sunardi
Dubber Pria III : Anton Jatnika
Dubber Wanita I : Eti Kusmawati, S.Pd
Dubber Wanita II : Ipah Saripah, S.Pd
Dubber Wanita III : Juju Yuliani, S.Pd
Dubber Wanita IV : Juju Juarsih, S.Pd
Saron (Pangrawit) : Sulaemansyah, S.Pd
Saron II (Pangrawit) : Ki Tablet
Panerus, Bonang, Kendang,
Kecapi, dll
: Grup Koord Sambas

Namun sayang sekali kegiatan fragment tersebut tidak bisa dilanjutkan karena kekurangan biaya, namun kami bangga mempunyai fragment Surade dan berharap dikemudian hari ada yang melanjutkan perjuangan kami

Untuk kelancaran kegiatan tersebut kami mencoba mengajukan proposal kepada pemerintah kabupaten Sukabumi dan pada tanggal 18 Oktober 2008, kami mendapat surat undangan dari SETDA Pemerintah Kabupaten Sukabumi (Assda Bidang Kesra) Nomor : 005/1928-BK tanggal 17 Oktober 2008 perihal undangan pembahasan rencana kegiatan Hari Lahir Nama Surade atas dasar Disposisi Bupati Sukabumi.

Diskusi tentang rencana kegiatan Peresmian Hari Lahir Nama Surade dilaksanakan pada : Hari dan Tanggal : Senin, 20 Oktober 2008, Waktu : Pukul 10.00 s/d 12.00 WIB, Tempat : Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi.

Maksud dan Tujuan Diskusi

  1. Memfasilitasi Baladaka
  2. Memaparkan rencana kegiatan Peresmian Hari Lahir Nama Surade
  3. Memberikan arahan tentang rencana kegiatan Peresmian Hari Lahir Nama Surade

Peserta Diskusi tersebut :

No Nama Jabatan
1 Doddi A. Chatra Kasi Aneka Wisata dan Budaya DISPORAPAR
2 Ach. Sudjadi Ka Kan Kes Bang
3 Mintje Kabag Setda
4 Asep Ruswanda Kasubag
5 Soleh Iskandar Kepala UPTD P dan K Kec. Surade
6 Enan Yunansih Bendahara Baladaka
7 Utang S Sekmat Surade
8 Dede Jamaludin Ketua Baladaka
9 Neni Nuryati Kasi Muskala Dinas P dan K Kab. Sukabumi
10 H. Djadjang A. Assda Bidang Kesra
11 Lomri Mustari Kasi Jarah Nitra Dinas P dan K Kab. Sukabumi

5. Launcing Buku, Penetapan Hari Jadi Surade dan Peresmian Kelurahan Surade

Salah satu goresan sejarah anak-anak baladaka dalam momentum perubahan Desa Swakarya menjadi Kelurahan Surade yaitu ikut berpartisipasi dalam menentukan nama kelurahan, dimana pada saat rapat di Aula Kecamatan Surade, masyarakat terutama Camat Surade, Drs. Suherwanto terinspirasi dengan munculnya buku Sejarah Surade yang akan launching pada saat peresmian Kelurahan Surade sehingga waktu itu nama kelurahan disepakati menjadi Kelurahan Surade.

Peresmian kelurahan Surade direncanakan pada tanggal 5 Desember 2008 bersamaan dengan Penetapan Hari Jadi Surade, namun karena Bupati H. Sukmawijaya tidak bisa karena ada agenda lain maka pada hari Rabu, 17 Desember 2008, kegiatan Peresmian Kelurahan Surade dirangkaikan dengan sosialisasi asal usul nama surade termasuk launching buku “Sejarah Surade” yang diberikan langsung kepada Bupati Sukabumi serta ditandatanganinya prasasti (dalam bentuk kertas karena keterbatasan dana) serta Penetapan Hari Jadi Nama Surade.

PERESMIAN KELURAHAN SURADE (17 Desember 2008) YANG DIRANGKAIKAN DENGAN SOSIALISASI ASAL USUL NAMA SURADE SERTA PERESMIAN FISIK MONUMENTAL GEDUNG KANTOR DESA SIRNASASI DAN CIPEUNDEUY

LAUNCHING BUKU SEJARAH SURADE DARI BALADAKA KE BUPATI SUKABUMI

Kami berharap prasasti ini bisa dipasang dan dibuatkan tugunya dan diatasnya terdapat batu indung lembur dan diatasnya lagi ada tulisan Sura-Rah-Hadian serta di bawah tulisan Sura-Rah-Hadian terdapat tulisan Surade Tugu tersebut dipasang di area bunderan Surade. Hal ini sebagai salah satu bukti sejarah Surade.

Kami berharap prasasti ini bisa dipasang dan dibuatkan tugunya dan diatasnya terdapat batu indung lembur dan diatasnya lagi ada tulisan Sura-Rah-Hadian serta di bawah tulisan Sura-Rah-Hadian terdapat tulisan Surade Tugu tersebut dipasang di area bunderan Surade. Hal ini sebagai salah satu bukti sejarah Surade.

Buku Sejarah Surade tahun 2008 dicetak sebanyak 100 buah dan di-distribusi-kan kepada Kantor Kecamatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan se-wilayah Jampangkulon. Selain itu juga di-distribusi-kan ke Perpustakaan di Kabupaten Sukabumi.

Dengan keterbatasan jumlah buku ini, sudah tentu masih banyak masyarakat yang belum tahu keberadaan Buku Sejarah Surade ini, dan mudah-mudahan ke depan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dapat memfasilitasi kami untuk pencetakan ulang / memperbanyak dan dibagikan ke masyarakat.


6. Syukuran Memperingati Hari Jadi Nama Surade

Dalam acara syukuran yang tadinya kita akan menampilkan Fragment dan Upacara Nyebor, namun sayang karena keterbatasan dana tidak bisa di laksanakan. Namun setelah bubar peresmian kelurahan Surade, kami baladaka mendapat bantuan langsung dari Bpk. Ach. Sudjadi (Ka Kan Kes Bang Kabupaten Sukabumi) untuk acara syukuran. Dan hasil koordinasi dengan bpk. Camat (Drs. Suherwanto) untuk pelaksanaan memperingati Hari Jadi Surade dengan cara sederhana saja yaitu mengadakan pengajian bersamaan dengan syukuran peresmian kelurahan Surade.

Walaupun acara memperingati hari Jadi Surade yang ke 250 tahun dilaksanakan sederhana, namun terasa hidmat dengan acara syukuran

Mudah-mudahan suatu saat nanti acara memperingati Hari Jadi Surade bisa terlaksana dengan baik dan bisa dijadikan momentum sejarah dan budaya surade sehingga dilaksanakan setiap tahun dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Aamiin.


Di salin dari "Buku Sejarah Surade"
Hak Cipta © Baladaka Surade - 0812 1984 3366

Demikian Catatan Kecil tentang :
Terima kasih atas kunjungannya dan "Selamat Berkreasi Semoga Sukses"

Selanjutnya 
« Prev Post
 Sebelumnya
Next Post »

Catatan Terkait



Prolog Penyusunan Buku Sejarah Surade dan Penetapan Hari Jadi Surade